Haloo warga Kepulauan Buton? Mungkin Anda salah satu penikmat Kopi. Mengawali pagi dengan minum kopi. Setelah makan siang, tidak lengkap rasanya tanpa kopi. Menikmati sore hari pun dengan secangkir kopi. Sebagai tambahan, seringkali lembur dibantu dengan mengonsumsi kopi.
Kopi seolah-olah telah menjadi kebutuhan pokok bagi beberapa pihak. Aneh rasanya jika tidak minum kopi dalam sehari saja. Meskipun begitu, alasan di balik seseorang meminum kopi beragam. Ada yang merasa sebagai keharusan untuk memulai hari, pelepas penat, penghilang rasa sakit pada tubuh atau membuat diri tetap terjaga saat beraktivitas.
Mengapa Kita tidak Mengantuk setelah Minum Kopi?
Otak manusia memproduksi adenosine sejak kita bangun sampai tidur kembali. Adenosine berperan sebagai pengatur kantuk pada tubuh. Ketika minum kopi, maka kandungan kafein pada kopi akan memanipulasi peran adenosine. Kafein akan menggantikan peran adenosine dan membuat tubuh merasa tetap terjaga dan waspada. Seakan rasa kantuk yang telah dirasakan sebelumnya menjadi hilang.
Pengaruh Baik Meminum Kopi
Selain mampu menghilangkan rasa kantuk, kafein yang terkandung dalam kopi juga memiliki manfaat bagi tubuh manusia. Berbagai macam penelitian telah dilakukan untuk membuktikan adanya manfaat ini. Beberapa pengaruh baik yang dapat diperoleh dengan meminum kopi, ialah:
Mengurangi Risiko Depresi dan Bunuh DiriSebuah penelitian menyatakan, wanita yang minum kopi setidaknya 4 cangkir sehari mengalami penurunan risiko depresi sebesar 20% dibandingkan yang minum lebih sedikit atau tidak minum sama sekali. Subjek penelitian ini terdiri dari 50.730 wanita di Amerika Serikat, yang memiliki riwayat depresi dengan jangka waktu yang berbeda.
Sementara itu, penelitian lain menyampaikan, lelaki yang minum 2-3 cangkir kopi sehari mengalami penurunan risiko bunuh diri sebesar 20 persen.
Meningkatkan Mood
Dengan menahan peran adenosine, kafein menyebabkan dopamine berlari dengan bebas dalam tubuh. Hal ini lalu berdampak pada meningkatnya mood dalam diri seseorang serta mengurangi rasa bosan yang sedang dirasakan.
Mempertajam Memori
Beberapa studi yang telah dilakukan mengemukakan, kafein mampu mengasah kemampuan memori manusia. Terutama, kemampuan mengingat beberapa daftar kata dan informasi yang langsung diterima. Kafein yang terkandung dalam kopi membantu memori untuk melekat dengan baik di otak manusia. Dengan demikian, kita akan lebih mudah untuk mengingat kembali informasi yang sudah tersimpan.
Meningkatkan AtensiKafein mampu meningkatkan kemampuan seseorang untuk fokus atau menaruh atensi penuh terhadap pekerjaan yang sedang dilakukan. Pengaruh ini semakin dirasakan terutama pada seseorang yang merasa kelelahan. Hal ini menjelaskan mengapa kopi seringkali dipilih orang-orang untuk kembali mendorong semangat saat diri mulai merasa lelah.**
Kopi seolah-olah telah menjadi kebutuhan pokok bagi beberapa pihak. Aneh rasanya jika tidak minum kopi dalam sehari saja. Meskipun begitu, alasan di balik seseorang meminum kopi beragam. Ada yang merasa sebagai keharusan untuk memulai hari, pelepas penat, penghilang rasa sakit pada tubuh atau membuat diri tetap terjaga saat beraktivitas.
Mengapa Kita tidak Mengantuk setelah Minum Kopi?
Otak manusia memproduksi adenosine sejak kita bangun sampai tidur kembali. Adenosine berperan sebagai pengatur kantuk pada tubuh. Ketika minum kopi, maka kandungan kafein pada kopi akan memanipulasi peran adenosine. Kafein akan menggantikan peran adenosine dan membuat tubuh merasa tetap terjaga dan waspada. Seakan rasa kantuk yang telah dirasakan sebelumnya menjadi hilang.
Pengaruh Baik Meminum Kopi
Selain mampu menghilangkan rasa kantuk, kafein yang terkandung dalam kopi juga memiliki manfaat bagi tubuh manusia. Berbagai macam penelitian telah dilakukan untuk membuktikan adanya manfaat ini. Beberapa pengaruh baik yang dapat diperoleh dengan meminum kopi, ialah:
Mengurangi Risiko Depresi dan Bunuh DiriSebuah penelitian menyatakan, wanita yang minum kopi setidaknya 4 cangkir sehari mengalami penurunan risiko depresi sebesar 20% dibandingkan yang minum lebih sedikit atau tidak minum sama sekali. Subjek penelitian ini terdiri dari 50.730 wanita di Amerika Serikat, yang memiliki riwayat depresi dengan jangka waktu yang berbeda.
Sementara itu, penelitian lain menyampaikan, lelaki yang minum 2-3 cangkir kopi sehari mengalami penurunan risiko bunuh diri sebesar 20 persen.
Meningkatkan Mood
Dengan menahan peran adenosine, kafein menyebabkan dopamine berlari dengan bebas dalam tubuh. Hal ini lalu berdampak pada meningkatnya mood dalam diri seseorang serta mengurangi rasa bosan yang sedang dirasakan.
Mempertajam Memori
Beberapa studi yang telah dilakukan mengemukakan, kafein mampu mengasah kemampuan memori manusia. Terutama, kemampuan mengingat beberapa daftar kata dan informasi yang langsung diterima. Kafein yang terkandung dalam kopi membantu memori untuk melekat dengan baik di otak manusia. Dengan demikian, kita akan lebih mudah untuk mengingat kembali informasi yang sudah tersimpan.
Meningkatkan AtensiKafein mampu meningkatkan kemampuan seseorang untuk fokus atau menaruh atensi penuh terhadap pekerjaan yang sedang dilakukan. Pengaruh ini semakin dirasakan terutama pada seseorang yang merasa kelelahan. Hal ini menjelaskan mengapa kopi seringkali dipilih orang-orang untuk kembali mendorong semangat saat diri mulai merasa lelah.**