![]() |
Prestasi KgaCommunity Baubau di level nasional |
TAK banyak diketahui publik Kota Baubau, anak-anak di kota ini sukses mengukir prestasi di level nasional dengan kemampuan olah pikirnya. Mereka dalam usia yang sangat belia mampu menciptakan sesuatu yang tidak biasa, yakni menciptakan makanan sehat untuk menunjang aktivitas di sekolah. Karya-karyanya pun diilmiahkan dalam bentuk karya tulis, dan rencananya dipatenkan oleh pihak terkait sebagai temuan ilmiah.
Hal ini diungkap Fakhmil Ihsan Taharu dari komunitas Koimani-kosabara-kofikiri community (KgaCo) – terbaca K-tiga Community, yang mengurai anggota sekaligus muridnya itu dalam pertemuan 38 komunitas millenial Baubau yang dipusatkan di Metro Entertainment Baubau, Kamis kemarin (15/11).
“Ada dua tim yang kami yang berprestasi dengan temuannya, yakni tim 1 dengan paket Camar dan tim 2 dengan paket Jamsos, dan telah diikutkan dalam lomba karya tulis nasional yang diselenggarakan Universitas Nusantara PGRI Jawa Timur, 16 Juli lalu,” ujar Fakhmil Ihsan.

Camar adalah singkatan dari ‘camilan mangrove’ sebagai potensi pangan dan konservasi magrove di hutan Lambusango. Penelitinya terdiri dari tiga orang masing-masing; Rahmi Sri Amanah, Dita Nanda Pratiwi dan Sitti Fauziah Isnani.
Sementara JamSos singkatan dari jajanan mie dan bakso sehat sebagai pengganti mie instan di sekolah, terdiri dari tiga peneliti masing-masing; Muhammad Syafil Ahyar dan Rahmi Sri Amanah. Kesemua anak-anak berprestasi tersebut adalah siswa siswi dari SMA Negeri 2 Baubau.
Dijelaskan Fahmil Ihsan Taharu sebagai pendamping komunitas ini, bahwa penelitian anak-anak ini mendapat respon di level nasional sebab mereka dianggap sudah memampu menciptakan terobosan baru, dalam meningkatkan olah pikir dan daya dukung penciptaan generasi berkualitas dari penelitian berkaitan pangan sehat bagi pelajar di Indonesia.
Sementara JamSos singkatan dari jajanan mie dan bakso sehat sebagai pengganti mie instan di sekolah, terdiri dari tiga peneliti masing-masing; Muhammad Syafil Ahyar dan Rahmi Sri Amanah. Kesemua anak-anak berprestasi tersebut adalah siswa siswi dari SMA Negeri 2 Baubau.
Dijelaskan Fahmil Ihsan Taharu sebagai pendamping komunitas ini, bahwa penelitian anak-anak ini mendapat respon di level nasional sebab mereka dianggap sudah memampu menciptakan terobosan baru, dalam meningkatkan olah pikir dan daya dukung penciptaan generasi berkualitas dari penelitian berkaitan pangan sehat bagi pelajar di Indonesia.
“telah diuslkan untuk mendapat hak paten, ini juga berari anak-anak Baubau mampu berkompetisi di ajang nasional tidak kalah dengan pelajar-pelajar lainnya dari seluruh wilayah di Indonesia. Sayangnya komunitas mereka belum tersentuh pihak pemerintah setempat, hampir saja tidak berangkat saat itu,” kenang Fahmil.
Terkait hal ini, Kadis Pemuda dan Olahraga Kota Baubau, La Ode Darussalam, S.Sos,M.Si meminta semua komunitas Baubau untuk secara administratif melaporkan keberadaanya juga program-programnya secara berkala pada lembaganya, sehingga tidak terjadi miss informasi dan kegiatan. “Pemkot Baubau tetap fokus mendorong dan mendukung komunitas-komunitas kepemudaan yang punya daya cipta yang berdaya saing,” ujarnya.
Sementara Kepaa Dinas Komunikasi dan informatika Kota Baubau, H. Idrus Taufiq Saidi, S.Kom., M.Si menyatakan pertemuan dengan seluruh komunitas Kota Baubau yang baru saja digelarnya sebagai bentuk wahana bersama untuk mememahami kondisi dan perkembangan komunitas-komunitas kekinian di Kota Baubau, sebagai bentuk mendorong inovasi-inovasi daerah yang lahir dari berbagai komunitas di kota ini.
“Ini langkah pertama dan tetap berkelanjutan, kami juga akan tetap fokus menghadirkan instansi-instansi teknis sehingga komunitas bisa menyalurkan bakat dan kegiatannya berkaitan dengan pengembangan ekonomi kreatif di daerah,” ujar H. Idrus Taufiq Saidi.
Selain dua kepala dinas teknis tersebut, pembicara lainnya adalah Eko Prasetyo, ST, MM dari pengurus pusat relawan IT, yang menekankan penggunaan teknologi informasi sebagai wadah pengembangan ekonomi kreatif di daerah. (ref)