Butonmagz, masih dalam proses perbaikan web, bila ada kendala pembacaan informasi mohon permakluman

Haji Zahari, ketua tim pemenangan ‘Tampil Manis’ yang merakyat


Usia terbilang masih muda - 44 tahun, tetapi ia termasuk seorang yang direken dalam bilangan politisi berpengaruh di Kota Baubau – Sulawesi Tenggara. Setidaknya perangai yang cenderung diam namun ramah dan sopan saat bertutur kata, menjadi penciri karakter Ketua Partai Golkar Kota Baubau yang bernama lengkap H. Zahari, SE namun akrab di sapa Haji Boby.

Boleh jadi karena karakter itu, pria muda kelahiran 6 Pebruari 1974 ini didapuk sebagai ketua tim pemenangan pasangan Dr. H. AS.Tamrin, MH dan La Ode Ahmad Monianse (Tampil Manis) saat Pilkada beberapa waktu lalu, dan kemudian terpilih sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Baubau periode 2018-2023.
Satu dekade silam, nama Haji Zahari alias haji Boby ini belumlah sepopuler sekarang. Lulusan fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya tahun 1997 lebih fokus bergerak di sektor perdagangan dan jasa konstruksi. Namun itu yang menjadi jalan karirnya menembus lapis elite Kota Baubau, dengan menduduki posisi sebagai pengurus inti Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Kota Baubau peiode tahun 2000-2004.

Meski begitu Direktur CV. Melai Molagina ini boleh disebut sebagai politisi ‘spiral silence’, bergerak dalam kesenyapan, namun mampu membuktikan diri sebagai politisi yang diperhitungkan banyak kalangan, puncak segala pergulatan politiknya di kota ini benar-benar melekat di hati publik setelah terpilih menjadi Ketua DPD Partai Golkar Kota Baubau, tahun 2014 silam.

Posisi sebagai pimpinan ‘partai senior’ ini membuatnya semakin dihitung dan dipecaya banyak elite Partai Golkar di level atasnya sebagai politisi kawakan yang disegani kompetitornya dan disayangi kawan-kawannya. Ia bahkan disebut-sebut sebagai ‘politisi kesayangan’ dari seorang Ridwan Bae – Ketua DPD Partai Golkar Sulawesi Tenggara, mantan Bupati Muna dua periode sekaligus kini menjabat sebagai anggota DPR-RI.

Tetapi posisi itu tak membuat Haji Zahari jumawa. Hidupnya tetap sederhana, bergaul dengan banyak orang, tak berkarakter plin-plan, dan gemar berdiskusi tentang banyak hal. Satu lagi yang terpenting adalah karakternya yang alim. Ia termasuk politisi yang paling gampang dijumpai di Masjid Raya Baubau.

“Hidup ini singkat, maka akan bermakna jika bisa bermanfaat bagi banyak orang. Tetapi hidup juga tak bisa diserahkan pada keadaan, harus ada ikhtiar, sebab Allah SWT memberi kita akal untuk berpikir, itu sebab saya selalu mengingatkan pada kawan-kawan di partai, tetaplah menjadi sosok yang bermanfaat bagi banyak orang, dan jangan lupa ibadah sebagai ingatan bahwa kita hanya mahluk biasa, punya keterbatasan, dan Allah SWT yang maha segalanya,” papar Haji Zahari.

Bukan politisi kemaruk
Di tahun 2016, Haji Zahari alias Haji Boby banyak dilirik politisi sebagai salah satu kiblat kepemimpinan daerah. Ia sempat diperhitungkan sebagai salah satu bakal calon wali kota Baubau 2018-2023, bahkan ada elite yang menawarinya sebagai calon Wakil Wali Kota. Ia tak menampik tawaran itu, namun ia juga mempelajari plus minus jika dirinya maju diperhelatan kepemimpinan. Dengan segala pertimbangan, ia memilih tak larut dalam situasi itu.

“Kebetulan istri saya adalah anggota DPRD Kota Baubau dari Partai Amanat Nasional (PAN), saya selalu menjaga keseimbangan kendati saya memahami berpolitik berarti mendekati kekuasaan. Apalagi Partai Golkar hanya memiliki 1 wakil di DPRD, saya memutuskan untuk tidak berkompetisi di Pilwali kemarin,” ujarnya dengan nada datar.

Kerelaan untuk tidak bertarung dalam perebutan kursi wali kota maupun wakil wali kota Baubau, membuat partainya berkoalisi dengan PAN, PDIP dan Nasdem – Haji Zahari kemudian dipercaya partai koalisi sebagai ketua tim pemenangan pasangan AS-Tamrin-Monianse. Tentu dengan banyak pertimbangan teknis dan politis.

 
Dalam posisi sebagai ketua tim, pergerakan Haji Zahari agak berbeda dengan yang lainnya. Pada banyak kesempatan, ia tetap banyak berkomunikasi dengan kompetitor-kompetitir politiknya dalam segala medan. Di masjid, di warung kopi, di pasar-pasar, Haji Zahari tetap seperti biasa, tak pernah menunjukkan sikap antipati pada siapa saja.

“Perbedaan politik itu biasa, hubungan silaturrahim tetap harus terjaga, sebab ini hanya proses berdemokrasi, kita ingin melahirkan kepemimpinan terbaik menurut cara pandang masing-masing,” ujarnya merendah.

Kerja keras Haji Zahari dan koalisinya membuahkan hasil. Pasangan Tampil Manis yang diusungnya terpilih. Lagi-lagi Haji Zahari tak jumawa, malah dalam bebrbagai kesempatan ia menyampaikan uneg-unegnya agar siapapun di kota ini, tak perlu terbelah karena perbedaan politik.

“Saya tentu mengapresiasi kepada segenap tim sukses dan relawan, merekalah sejatinya orang-orang hebat dalam pemenangan Tampil Manis. Saya sekedar bagian dari kemudi pergerakan, tak lebih dari itu. Karena Pilkada telah selesai, mari kita tetap hidup rukun, damai seperti sediakala. Mari kembali bersatu, sebab ini hanya bagian dari proses demokrasi, dan tetap bersama-sama membangun Kota Baubau dalam kepemimpinan Bapak AS.Tamrin-La Ode Ahmad Monianse,” imbau tokoh pemuda yang juga Sekretaris Umum KONI Kota Baubau ini.

Membidik Kursi di DPRD Kota Baubau.

Sukses memgantarkan kepemimpinan AS.Tamrin-Monianse sebagai kepala daerah di Bumi Wolio, Haji Zahari memiliki cara pandang berbeda dalam Pemilu 2019 mendatang. Pada umumnya, ketua umum suatu partai lebih memilih bersaing di level lebih tinggi, tetapi Haji Zahari memilih membidik kursi DPRD Kota Baubau, sebagai calon nomor urut 1 Partai Golkar, di daerah pemilihan pemilihan (Dapil) Betoambari, Murhum, dan Batu Poaro.

‘Saya ingin fokus terlibat membangun Kota Baubau, fokus mengawal kepemimpinan Tampil Manis. Tak lebih dari itu. Kawan-kawan lain yang punya kapasitas yang saya dorong sebagai calon di DPRD provinsi dan DPR-RI,” ujarnya.

Haji Zahari atau lebih populer disapa Haji Bobi adalah seorang putera asli Wolio-Kota Baubau, ia tamat SD di SD Negeri 2 Wajo tahun 1986, kemudian tamat di SMPN 2 Baubau tahun 1989, dan tamat SMA tahun 1992 di SMA Negeri 2 Baubau, dari sana langsung menuju Kota Surabaya, dan kuliah di Untag 1945 Surabaya yang diselesaikannya tahun 1997 – salah satu kampus ternama di Indonesia.

Haji Boby tetaplah Haji Boby, ia selalu merekah senyum ketika bertemu banyak orang. Ia terbilang pewatak yang konsisten, punya kepedulian dengan banyak orang. Bukan pewatak emosional. Tutur katanya selalu terjaga, bukan karena pencitraan, tetapi karakter yang melekat dalam keperibadiannya. Ia politis yang terkenal meakyat di kota ini.

Hidup Haji Zahari makin berbunga dengan dukungan keluarga besarnya, ia setia didampingi istrinya, Hj. Sri Susanty, S.IP (anggota DPRD Kota Baubau), dan buah hatinya - Yulis Aprilla Azzahra (FKD Universitas Han Tuah Surabaya), dan Muhammad Fathul Muarif, yang kini berstatus sebagai pelajar SMA Negeri 2 Baubau.

Selamat berjuang Pak Haji! ** (adv-BM)

Posting Komentar

0 Komentar


Memuat...