Wali Kota Baubau, Dr. H. AS. Tamrin, MH ingin menunjukkan komitmennya jika persoalan budaya Buton di Kota Baubau tetap menjadi point penting dalam kepeimpinannya di periode 2018-2023. Oleh karena itu bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan, 10 November 2018 ini, Pemkot menggelar kegiatan desiminasi pengembangan budaya lokal masyarakat.
Dirilis Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Baubau, H. Idrus Taufiq Saidi, S.Kom., M.Si menyebutkan jika wali kota AS Tamrin berharap semua stakeholder di kota ini mengambil peran strategis dan memastikan budaya lokal tetap terjaga di kalangan setiap generasi. Hal tersebut terekam dalam sambutan wali kota saat membuka desiminasi yang digelar Bappeda Kota Baubau ini.
“Desminasi ini merupakan momentum yang sangat penting untuk membangun persepsi dan pemahaman yang sama antar stakeholder di daerah tentang budaya lokal masyarakat Buton secara luas untuk menjamin bahwa local wisdom ini secara umum tetap terjaga dan dilestarikan, dikembangkan secara berkelanjutan di setiap periode generasi sebagai warisan budaya bangsa,” ujar wali kota.
Menurut doktor ilmu pemerintahan IPDN Jatinagor Sumedang Jawa Barat ini, budaya lokal sebagai jati diri dan karakter yang sudah menjadi kulturasi etika kehidupan masyarakat setempat yang bisa menyebar dalam setiap generasi demi generasi sehingga budaya tidak menjadi punah akibat modernisasi atau terasa asing bagi generasi di masa datang.
Karenanya, desiminasi yang digelar merupakan langkah strategis dalam melestarikan budaya lokal dan juga merupakan amanah UU Nomor 5 tahun 2017 tentang pemajuan budaya melalui perlindungan, pengembangan, pemanfaatan dan peminaan guna mewujudkan masyarakat Kota Baubau yang memiliki prinsip ‘trisakti’ dari Bung Karno, yakni; berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi dan berkeperibadian dalam kebudayaan.
“Saya juga berharap masukan kritis yang konstruktif untuk pemerintah daerah alam peumuan kebijakan yang menjadi rekomendasi perencanaan pembangunan lima tahun ke depan,” pinta wali kota.
Dua pembicaa dihadirkan Pemkot Baubau dalam kegiatan ini, yakni Drs. Faisal, M.Si – Kepala Balai Pelestarian Budaya Makassar - Direktorat Jenderal Kebudayaan RI, dan Dr. La Ode Abdul Munafi – Antropolog Universitas Dayanu Ikhsanuddin Baubau, dan dihadiri langsung sejumlah pihak terkait di kota ini. Acara ini berlangsung hingga sore hari.** (ref)
Dirilis Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Baubau, H. Idrus Taufiq Saidi, S.Kom., M.Si menyebutkan jika wali kota AS Tamrin berharap semua stakeholder di kota ini mengambil peran strategis dan memastikan budaya lokal tetap terjaga di kalangan setiap generasi. Hal tersebut terekam dalam sambutan wali kota saat membuka desiminasi yang digelar Bappeda Kota Baubau ini.
“Desminasi ini merupakan momentum yang sangat penting untuk membangun persepsi dan pemahaman yang sama antar stakeholder di daerah tentang budaya lokal masyarakat Buton secara luas untuk menjamin bahwa local wisdom ini secara umum tetap terjaga dan dilestarikan, dikembangkan secara berkelanjutan di setiap periode generasi sebagai warisan budaya bangsa,” ujar wali kota.
Menurut doktor ilmu pemerintahan IPDN Jatinagor Sumedang Jawa Barat ini, budaya lokal sebagai jati diri dan karakter yang sudah menjadi kulturasi etika kehidupan masyarakat setempat yang bisa menyebar dalam setiap generasi demi generasi sehingga budaya tidak menjadi punah akibat modernisasi atau terasa asing bagi generasi di masa datang.
Karenanya, desiminasi yang digelar merupakan langkah strategis dalam melestarikan budaya lokal dan juga merupakan amanah UU Nomor 5 tahun 2017 tentang pemajuan budaya melalui perlindungan, pengembangan, pemanfaatan dan peminaan guna mewujudkan masyarakat Kota Baubau yang memiliki prinsip ‘trisakti’ dari Bung Karno, yakni; berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi dan berkeperibadian dalam kebudayaan.
“Saya juga berharap masukan kritis yang konstruktif untuk pemerintah daerah alam peumuan kebijakan yang menjadi rekomendasi perencanaan pembangunan lima tahun ke depan,” pinta wali kota.
Dua pembicaa dihadirkan Pemkot Baubau dalam kegiatan ini, yakni Drs. Faisal, M.Si – Kepala Balai Pelestarian Budaya Makassar - Direktorat Jenderal Kebudayaan RI, dan Dr. La Ode Abdul Munafi – Antropolog Universitas Dayanu Ikhsanuddin Baubau, dan dihadiri langsung sejumlah pihak terkait di kota ini. Acara ini berlangsung hingga sore hari.** (ref)
0 Komentar