Butonmagz, masih dalam proses perbaikan web, bila ada kendala pembacaan informasi mohon permakluman

“Wakafkan Pikiran dan Energi Positif untuk Kemajuan Wolio-Baubau”


LA ODE Ary Priady Annas Ombi, S.AB, begitu nama lengkapnya. Ia didapuk  menjabat sebagai Ketua Fraksi PAN Sejahtera DPRD Kota Baubau, setahun terakhir, 2018-2019. Fraksi yang dipimpinnya merupakan gabungan dari anggota dewan asal Partai Amanat Nasional dan Partai Keadilan Sejahtera di Kota Baubau.

Bagi Ary Annas- pangglan akrabnya, jabatan itu amanah rakyat yang benar-benar suci dan harus ia emban di tengah memasuki kedewasaan berpolitiknya di perhelatan usianya yang ke-39 tahun. “Begitu masuk dunia politik, maka saya telah mewakafkan pikiran dan energi positif untuk kemajuan daerah ini, kemajuan Negeri Wolio, Kota Baubau,” ujar pria dengan perangai tenang dan mudah akrab dengan semua orang itu.

Diperhelatan politik 2019, Ary Annas bergabung dengan Partai Amanat Nasional (PAN) besutan kepemipinan Wali Kota Baubau Dr. H. AS. Tamrin, MH. Ia memilih itu, bukan sekadar kedekatan ideologi dengan Wali Kota AS Tamrin, tetapi juga  menganggapnya sebagai ‘guru politik’ sekaligus kawan berdiskusi tentang segala hal kemajuan Kota Baubau.

Di Daftar Calon Anggota DPRD Kota Baubau tahun 2017, La Ode Ary Priady Annas Ombi, S.AB berada di nomor urut 7 (tujuh) Caleg PAN di Daerah Pemilihan Kota Baubau 2, yang meliputi seluruh wilayah dalam kecamatan Wolio. Kuota kursinya juga 7 (tujuh) orang untuk mewakili 40.042 jiwa di kecamatan tertua di seantero Buton itu.

Secara filosofis ke-Bugis-an, angka tujuh berarti kebenaran, dan ketepatan tujuan. “Mattuju-tuju, dalam filosofis etnis Bugis, artinya apapun yang diniatkan, akan bermaslahat bagi kepentingan orang banyak,” ujar pria kelahiran Kota Raha-Muna, pada 04 Juli 1979.

Mengapa menggunakan filosofi Bugis? Bukankah Ary Annas bergelar La Ode yang menujukkan kebesaran etnis Buton dan Muna?.

“Pada hakikatnya, saya selalu berpikiran nasionalis di manapun saya berada. Tetapi di tubuh saya mengalir tiga darah yang begitu saya muliakan, Buton-Muna-dan Bugis. Nilai-nilai kearifan lokalnya selalu saya bawah kemanapun, tanpa harus membangga-banggakan bagaimana entitas kehidupan kesejarahan leluhur kami sebelumnya.” Kisah putra sulung pasangan Bapak La Ode Annas Ombi, SE dan ibu Dra. Rija M Zairin.

Darah Bugis dalam dirinya menurun dari genetik ayahnya, La Ode Annas Ombi, SE – seorang pengusaha berdarah campuran Buton-Muna dan Bugis Sinjai. Seperti ayahnya, ia juga juga dalam kultur etnik Sulawesi Selatan di Kota Baubau, masuk dalam jajaran Dewan Pembina Kerukunan Keluarga Besar Sulawesi Selatan, juga Pengurus Kerukunan Keluarga Muna Kota Baubau.

Sementara darah Muna dan Buton tak penting lagi menjadi metawacana. Sebab Ayahnya saja adalah cucu dari La Ode Dangka Kino Kasaka (Pejabat Syara di masa Swapraja Muna) juga memiliki garis kekerabatan dengan rumpun keluarga Loji di Buton, adapun ibu kandung La Ode Annas Ombi berasal dari tanah Bugis tepatnya dari Sinjai.

Berdasarkan ketarangan Laode Sirad Imbo, Ketua Lembaga Adat Muna, putra Laode Dika, Raja Muna ke-36 bergelar komasigino silsilah Ary Annas adalah, La Ode Ary Annas bin La Ode Annas Ombi bin La Ode Ombi bin La Ode Dangka Kino Kasaka bin La Ode Badu Kino Agama bin La Ode Bahaga Aro Waulai bin La Ode Maratandu Aro Lasehao Bin La Ode Makuta Kapitalao bin La Ode Pantoga Kapitalao bin La Ode Talaga/La Ode Lawa bin Sultan Buton Hamim bin Sultan Buton La Ngkariri bin Sultan Buton La Dini.


Namun begitu, Ary Annas tak larut dalam situasi politik identitas, apalagi mengurai silsilah panjang dari mana ia berasal. Jauh lebih penting dari itu, adalah memusatkan perhatian bagi wilayah ‘Daerah Pemilihannya’, masyarakat Kecamatan Wolio.

Saya selalu membatin, bahwa Kecamatan Wolio dan masyarakat Kota Baubau pada umumnya harus menjadi masyarakat yang maju, sejahtera, dan berbudaya – sebagaimana visi besar kepemimpinan pemerintahan AS.Tamrin-La Ode Ahmad Monianse.

“Saya kerap berdiskusi panjang dengan warga Wolio, memberi perhatian, tak membatasi diri dlam bergaul, agar bisa merespon suara warga Kota Baubau. Kapanpun dan dimanapun,” ujar Direktur Utama PT. Umna Rijoli ini, salah satu pengembang perekonomian dan pemilik Plasa Umna Rijoli yang berdiri megah di Teluk Baubau.

Ary Kecil, Bisnis dan Masa Depan Baubau.
Ary besar di Kota Raha, menyelesaikan pendidikan dasar di SD Negeri 19 Raha Sulawesi Tenggara (1991), SMP Negeri 1 Raha (1994), tiga tahun kemudian menyelesaikan pendidikan Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 1 Raha (1997).

Sebagaimana anak dan remaja pada umumnya, Ary tidak menggolongkan diri dalam elite di wilayah itu kendati ayahnya terbilang pengusaha sukses di regional Sulawesi Tenggara. “Ayah dan ibu  mengajarkaan kami untuk selalu dekat dengan siapa saja, selalu melontar senyum kepada siapapun dan bisa berbagi kepada semua orang. Itu nasihat orang tua kami,” tandasnya.

Di usia remaja, ia begitu mengidolakan ayahnya, pebisnis handal di sektor jasa konstruksi, dan kadang terjun di dunia politik. Apalagi sang Ayah - La Ode Annas Ombi, di kenal pula sebagai salah seorang deklarator Partai besar di Indonesia pada awal tahun 2004 di Jakarta.

“Karenanya tahun 1998 saya masuk ke Pulau Jawa untuk kuliah, dan tahun 2002 menyelesaikan study di Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Malang, Jawa Timur dan meraih gelar Sarjana Administrasi Bisnis (S.AB), bekal yang kemudian membuat saya juga harus terjun ke dunia enterpreneurship. Ya, salah satunya mengelola  manajemen Umna Wolio Plaza, sebagai pusat perdagangan yang cukup representative di Kota Baubau ini,” imbuhnya.

Kian hari insting dan kedewasaan Ary Annas terus terasah, apalagi didampingi sang istri, Wa Ode Fariyanti SE putri dari pasangan La Ode Muh Nurdin Olo dan Wa Ode Afifa Ado, - dari keluarga besar La Ode Ado, salah seorang pendiri Kabupaten Muna.

Di keluarga pun, Ary terbilang pria ideal. Sebab ia mampu membina keluarganya dengan rukun dan buah hatinya yang mulai membanggakan dirinya. Setidaknya Putri pertamanya, Wa Ode Fauzia Feby Ariyanti Priady telah duduk di jenjang pendidikan Fakultas Kedokteran di negeri Tiongkok, tepatnya di Hainan Medical University. Sementara putri kedua mereka Wa Ode Aisyah Mahdani Ariyanti Priady saat ini duduk di bangku kelas II SMP Negeri 1 Baubau.

Lagi-lagi ia tak jumawa dengan sederet pengalaman di masa mudanya, baik  di organisasi kemahasiswaan dan sosial kemasyarakatan yang pernah dipimpinnya, organisasi kepemudaan seperti KNPI, sebagai enterpreuner, sebagai aktivis di beberapa oraganisasi wiralaba, dan saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Kadin Kota Baubau.

Baginya, kemapanan dan pengalaman adalah saat berbagi untuk masa depan Kota Baubau.”Tak ada yang lebih mulia, adalah memberikan perhatian dan energi positif di mana kita berada. Saya telah mewakafkan diri untuk itu. Bersama-sama dengan pemerintah daerah  mengantarkan masa depan masyarakat Kota Baubau ke arah yang lebih baik.,” katanya.

Menurutnya Kecamatan Wolio harus tumbuh sebagai pusat perkotaan yang nyaman di huni, masyarakatnya kokoh dalam persatuan dan sejahtera dalam ekonomi. Cara berpikir itu selalu menjadi akselerasi berpikir Ary Annas. Karenanya ia selalu membuka diri, dan berbagi sebisanya.

“Kota Baubau dan Kecamatan Wolio telah bersemayam utuh di pikiran saya, masyarakatnya harus hidup lebih baik dalam dinamika perkotaan yang terus tumbuh, agar Kota Baubau di masa depan menjadi kota yang maju dan bisa bersaing dengan kota-kota lainnya di Indonesia,” ujarnya.

Itu sebab, Ary Annas dalam posisinya sebagai wakil rayat di DPRD Kota Baubau, kembali mencalonkan dirinya di lembaga itu. Nomor Urut 7 (tujuh) Dapil II, Kecamatan Wolio dari Partai Amanat Nasional.

Salah satu jalan mewujudkan impian untuk Kota Baubau menjadi lebih baik adalah terjun langsung ke area politik kota ini. Agar bisa berperan langsung dalam pengambilan kebijakan strategis.

“Saya tentu butuh doa dan dukungan warga Kota Baubau khususnya di kecamatan Wolio, agar niat suci ini selalu memberi maslahat untuk masa depan Kota Baubau yang kita inta ini. Kota Baubau, yang maju – sejahtera- dan berbudaya.” Sergahnya. **

--------




  • Asal Usul Nama Sulawesi dan Sebutan Celebes
    Lukisan tentang kehidupan masyarakat Sulawesi Selatan pada abad ke-16. (Tropenmuseum, part of the National Museum of World Cultures)BUTONMAGZ--Sulawesi dan Celebes merupakan pulau terbesar kesebelas di dunia. Menurut data Sensus 2020, penduduknya mencapai kurang dari 20 juta jiwa, yang tersebar di...
  • Tragedi Sejarah Lebaran Kedua di Tahun 1830
    Diponegoro (mengenakan surban dan berkuda) bersama pasukannya tengah beristirahat di tepian Sungai Progo.BUTONMAGZ---Hari ini penanggalan islam menunjukkan 2 Syawal 143 Hijriah, dalam tradisi budaya Islam di Indonesia dikenal istilah 'Lebaran kedua',  situasi dimana semua orang saling...
  • Kilas sejarah singkat, Sultan Buton ke-4 : Sultan Dayyanu Ikhsanuddin
    Apollonius Schotte (ilustrasi-Wikipedia)BUTONMAGZ—Tulisan ini merupakan bagian dari jurnal Rismawidiawati – Peneliti pada Kantor Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Makassar, dengan judul  Sultan La Elangi (1578-1615) (The Archaeological Tomb of the Pioneers “Martabat Tujuh” in the Sultanate...
  • Peranan Politik Sultan Mardan Ali di Kesultanan Buton (Bagian 3)
    Pulau Sagori (kini wilayah Bombana) yang banyak menyimpan cerita zaman Kesultanan ButonBUTONMAGZ---Tulisan ini disadur dari Jurnal Ilmiah berjudul ‘Peranan Sultan Mardan Ali di Kesultanan Buton: 1647-1657M, yang ditulis Asniati, Syahrun, La Ode Marhini dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu...
  • Mengenal Pribadi Sultan Mardan Ali. Sultan Buton yang dihukum Mati (Bagian 2)
    Pulau Makasar di Kota BaubauBUTONMAGZ---Tulisan ini disadur dari Jurnal Ilmiah berjudul ‘Peranan Sultan Mardan Ali di Kesultanan Buton: 1647-1657M, yang ditulis Asniati, Syahrun, La Ode Marhini dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo Kendari.Di bagian pertama menjelaskan tentang profil awal...
  • Mengenal sosok Sultan Mardan Ali. Sultan Buton yang dihukum Mati (Bagian I)
    Makam Sultan Mardan Ali 'Oputa Yi Gogoli'  (foto rabani Unair Zone)BUTONMAGZ--- cerita tentang kepemimpinan raja dan sultan di Buton masa lalu menjadi catatan tersendiri dalam sejarah masyarakat Buton kendati literasi tentang itu masih jarang ditemukan. Salah satu kisah yang menarik adalah...
  • Sejarah Kedaulatan Buton dalam Catatan Prof. Susanto Zuhdi
    foto bertahun 1938 dari nijkmusem.dd----8 April 1906, Residen Belanda untuk Sulawesi, Johan Brugman (1851–1916), memperoleh tanda tangan atas kontrak baru dengan Sultan Aidil Rakhim (bernama asli Muhamad Asyikin, bertakhta 1906–1911) dari keluarga Tapi-tapi setelah satu minggu berada di...
  • Perdana Menteri Negara Indonesia Timur Kelahiran Buton, Siapa Dia?
    Nadjamuddin Daeng MalewaBUTONMAGZ---Tak banyak yang mengenal nama tokoh ini di negeri Buton, namun di Makassar hingga politik ibu kota masa pergerakan kemerdekaan, nama ini dikenal sebagai sosok politis dengan banyak karakter. Namanya Nadjamuddin Daeng Malewa, lahir di Buton pada tahun 1907. Ia...

  • Inovasi di Desa Kulati - Wakatobi, Sulap Sampah Jadi Solar
    BUTONAMGZ---Kabupaten Wakatobi yang terkenal dengan keindahan surga bawah lautnya, ternyata memiliki sebuah desa yang berbeda dengan daerah lainnya di Indonesia, dimana dihuni oleh masyarakat yang sangat sadar akan pentingnya menjaga lingkungan hidup.Daerah ini bernama Desa Kulati yang mayoritas...
  • Repihan Tradisi dan Sejarah di Kepulauan Pandai Besi - Wakatobi
    BUTONMAGZ---Kepulauan Pandai Besi adalah julukan untuk empat pulau besar dan sejumlah pulau kecil lain di ujung tenggara Pulau Buton, Sulawesi Tenggara. Penamaan itu diberikan pada masa Hindia Belanda karena kepandaian masyarakatnya dalam pembuatan senjata tradisional berbentuk keris dan peralatan...
  • Tari Lariangi - Kaledupa; Tarian Penyambutan dengan Nuansa Magis
    Penari Lariangi. (Dokumen Foto La Yusrie)BUTONMAGZ---Kepulauan Buton tak hanya kaya dengan kesejarahan dan maritim, budaya seninya pun memukau. Salah satunya Tari Lariangi yang berasal dari Kaledupa Kabupaten Wakatobi – Sulawesi Tenggara saat ini.Melihat langsung tarian ini, magisnya sungguh terasa...
  • KaTa Kreatif 2022: Potensi 21 Kabupaten/Kota Kreatif Terpilih. Wakatobi terpilih!
    Wakatobi WaveBUTONMAGZ--Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, secara resmi membuka kick off KaTa Kreatif 2022 pada Januari lalu. Di dalam program ini terdapat 21 Kabupaten/Kota Kreatif Terpilih dari total 64 Kabupaten/Kota yang ikut serta.KaTa Kreatif...
  • Tiga Lintasan Baru ASDP di Wakatobi Segera Dibuka
    BUTONMAGZ---Sebanyak tiga lintasan baru Angkutan, Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Cabang Baubau di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, segera dibuka menyusul telah disiapkannya satu unit kapal untuk dioperasikan di daerah itu. Manager Usaha PT ASDP Cabang Baubau, Supriadi, di Baubau,...
  • La Ola, Tokoh Nasionalis dari Wakatobi (Buton) - Pembawa Berita Proklamasi Kemerdekaan Dari Jawa.
    BUTONMAGZ—Dari sederet nama besar dari Sulawesi Tenggara yang terlibat dalam proses penyebaran informasi Proklamasi Kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus 1945. Ada satu nama yang (seolah) tenggelam dalam sejarah.  Di adalah La Ola. Nama La Ola terekam dalam buku berjudul “Sejarah Berita...
  • Jatuh Bangun dan Tantangan bagi Nelayan Pembudidaya Rumput Laut di Wakatobi
    ilustrasi : petani rumput laut BUTONMAGZ---Gugusan Kepulauan Wakatobi di Sulawesi Tenggara terdiri dari 97 persen lautan dan hanya 3 persen daratan. Dari 142 pulau-pulau kecil, hanya 7 pulau yang berpenghuni manusia. Saat ini pariwisata bahari menjadi andalan pendapatan perkapita masyarakat di...
  • Kaombo, Menjaga Alam dengan Kearifan Lokal
    BUTONMAGZ--Terdapat sebuah kearifan lokal di masyarakat Kepulauan Buton pada umumnya. Di Pulau Binongko - Wakatobi misalnya, oleh masyarakat setempat kearifan ini digunakan untuk menjaga kelestarian alam. Mereka menyebutnya tradisi kaombo, yakni sebuah larangan mengeksploitasi sumber daya alam di...