Butonmagz, masih dalam proses perbaikan web, bila ada kendala pembacaan informasi mohon permakluman

September-Desember, Waktu Terbaik ke Wakatobi. Yuk!!


-Satu dari 10 Destinasi Prioitas di Indonesia, di sebut juga “Bali Baru”

BAGI yang berdomisili di Sulawesi Tenggara (Sultra), nama Wakatobi tak lagi asing, sebab ia salah satu daerah otonom di provinsi berjuluk Bumi Anoa ini. Sayangnya, tak semua orang Sultra pernah menginjakkan kaki apalagi mencebur di laut indahnya wilayah yang dulu di kenal sebagai kawasan Kepulauan Tukang Besi ini.

Padahal, kalangan wisatawan mancanegara hampir setiap waktu berduyun-duyun ke sana. Apalagi pemerintah daerahnya begitu rajin membuat even-even yang menarik pandangan mata. “Kami di Wakatobi tentu fokus dengan keunggulan daerah kami, pariwisatanya,” ujar Ilyas Abibu, Sekda Wakatobi yang dikenal pula sangat energik dan punya wawasan global.

Tetapi dari setahun, ada masa paling hits di kalangan wisatawan mancanegara ke sana. Itu juga penuturan para guide yang sudah sangat berpengalaman memandu. Mereka menyebutnya bulan September hingga Desember adalah waktu terbaik ke Wakatobi. Maksudnya di bulan-bulan ini, laut Wakatobi sangat tenang dan menyenangkan. cuaca pun sangat bersahabat. Nah apalagi?

Memang Wakatobi di sektor wisata memang jagonya. Di Indonesia saja daerah eks pemekaran Kabupaten Buton ini oleh pemerintah melalui Kementerian Pariwisata menetapkannya sebagai salah satu dari 10 Destinasi Prioritas atau nama bekennya 10 Bali Baru. Keren memang!

10 Bali Baru tersebut adalah Danau Toba di Sumatera Utara, Tanjung Kelayang di Belitung, Tanjung Lesung di Banten, Kepulauan Seribu di Jakarta, Borobudur di Jawa Tengah, Bromo Tengger Semeru (BTS) di Jawa Timur, Mandalika Lombok di NTB, Labuan Bajo di NTT, Wakatobi di Sultra dan Morotai di Maluku Utara. Masing-masing destinasi tentu punya potensi wisata yang berbeda-beda.

Perlakuan pemerintah pusat terhadap 10 Bali Baru ini menggenjotnya dengan sebutan 3A yakni Atraksi, Akses dan Amenitas. Kementerian Pariwisata akan terus mempromosikan dan membenahinya, dengan masing-masing destinasi memiliki tim percepatannya sendiri.

Halooo… lalu ke Wakatobi gimana caranya guys.. heheh. Menuju Wakatobi, membutuhkan waktu sekitar 3 jam penerbangan. Dari Jakarta transit di Kendari (ibukota Provinsi Sulawesi Tenggara), lantas 40 menit dengan pesawat berbadan kecil ke Bandara Matahora di Pulau Wangi-wangi.

Bisa juga dari Jakarta ke Baubau transit Makassar. Dari Kota Baubau, banyak kapal layar motor siap mengangkut Anda. Tak perlu takut, sebab pelayaran ke sana juga sangat aman, apaagi dimanjakan oleh pemandangan alam lainnya di kawasan Kepulauan Buton ini. Hebat bukan?

Bisa juga lewat jalur darat jika hendak traveling ke sana.  Dari Baubau menyusur ke selatan Pulau Buton tepatnya di Lasalimu, kurang lebih 3 jam perjalanan. Dari sana melanjutkan menggunakan kapal Ferry ke Wangi-wangi Wakatobi kurang lebih 45 menit. Pokoknya banyak cara ke serpihan surga laut yang ada di Sultra ini.

 
Wakatobi sendiri merupakan singkatan dari nama 4 pulau, yaitu Wangi-wangi, Kalidupa, Tomia, dan Binongko. Lokasinya berjejeran dan tiap pulau dapat ditempuh dengan naik boat selama 3-4 jam.

"Wisata di Wakatobi adalah wisata bawah laut, bisa snorkeling dan diving. Tidak ada wisata daratnya," ujar Aci, salah seorang guide dari Wakatobi Patuno Resort di Desa Patuno, Pulau Wangi-wangi.

Dari laman resmi website Kementerian Pariwisata, indonesia.travel tertulis Wakatobi memiliki 942 spesies ikan dan 750 dari total 850 spesies koral yang ada di dunia. Maka tak ayal, sebegitu digdaya bawah lautnya!

"Setiap pulau memiliki banyak spot diving, seperti Pulau Wangi-wangi punya 20-an, Pulau Tomia punya lebih dari 40 dan Kaledupa di atas 10. Kalau di Binongko, jarang orang ke sana dan paling jauh lokasinya. Di spot-spot diving, juga bisa snorkeling karena terumbu karang sudah terlihat jelas," terang Aci.

"Tapi harus berhati-hati, sebab di depannya palung dan kadang kalau arus kuat bisa terbawa," tambahnya.

Disarankan, sebaiknya wisatawan yang mau ke Wakatobi memiliki diving license alias lisensi selam. Memang sih snorkeling juga sudah puas, tapi kalau diving bakal lebih puas berkali-kali lipat!

Soal penginapan, memang belum begitu banyak. Aci menjelaskan, baru ada beberapa losmen, homestay dan resort. Khusus yang terakhir, jumlahnya bisa dihitung jari.

"Soal harga, ada yang dari Rp 300 ribuan per malam. Biasanya sih wisatawan yang ke sini menghabiskan waktu 4-5 hari. Karena ya itu tadi, aktivitasnya semuanya di bawah laut dan tidak ada di darat jadi tidak terlalu lama-lama," terang Aci.

"Kebanyakan sih wisatawan stay di Pulau Wangi-wangi. Sebenarnya bisa juga memilih mau ke Kalidupa atau Tomia, tergantung selera saja dan budget maunya di mana," tutur Aci.

Suku yang mendiami Wakatobi adalah suku Buton dan Bajo. Suku Bajo mudah ditemui di pesisir pantai yang dikenal juga dengan sebutan manusia laut. Jangan heran, mereka kuat banget tahan nafas di air.

"Di Wakatobi, masyarakatnya masih hidup sebagai nelayan. Pariwisata belum terlalu dirasakan, tapi pasti kami juga berharap bisa hidup dari pariwisata. Sekarang kondisi kami baik kok, paling listrik suka mati dan harga bensin yang tinggi dan langka. Ya sudah nikmati saja," papar Aci sambil tersenyum.(zah)


  • Asal Usul Nama Sulawesi dan Sebutan Celebes
    Lukisan tentang kehidupan masyarakat Sulawesi Selatan pada abad ke-16. (Tropenmuseum, part of the National Museum of World Cultures)BUTONMAGZ--Sulawesi dan Celebes merupakan pulau terbesar kesebelas di dunia. Menurut data Sensus 2020, penduduknya mencapai kurang dari 20 juta jiwa, yang tersebar di...
  • Tragedi Sejarah Lebaran Kedua di Tahun 1830
    Diponegoro (mengenakan surban dan berkuda) bersama pasukannya tengah beristirahat di tepian Sungai Progo.BUTONMAGZ---Hari ini penanggalan islam menunjukkan 2 Syawal 143 Hijriah, dalam tradisi budaya Islam di Indonesia dikenal istilah 'Lebaran kedua',  situasi dimana semua orang saling...
  • Kilas sejarah singkat, Sultan Buton ke-4 : Sultan Dayyanu Ikhsanuddin
    Apollonius Schotte (ilustrasi-Wikipedia)BUTONMAGZ—Tulisan ini merupakan bagian dari jurnal Rismawidiawati – Peneliti pada Kantor Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Makassar, dengan judul  Sultan La Elangi (1578-1615) (The Archaeological Tomb of the Pioneers “Martabat Tujuh” in the Sultanate...
  • Peranan Politik Sultan Mardan Ali di Kesultanan Buton (Bagian 3)
    Pulau Sagori (kini wilayah Bombana) yang banyak menyimpan cerita zaman Kesultanan ButonBUTONMAGZ---Tulisan ini disadur dari Jurnal Ilmiah berjudul ‘Peranan Sultan Mardan Ali di Kesultanan Buton: 1647-1657M, yang ditulis Asniati, Syahrun, La Ode Marhini dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu...
  • Mengenal Pribadi Sultan Mardan Ali. Sultan Buton yang dihukum Mati (Bagian 2)
    Pulau Makasar di Kota BaubauBUTONMAGZ---Tulisan ini disadur dari Jurnal Ilmiah berjudul ‘Peranan Sultan Mardan Ali di Kesultanan Buton: 1647-1657M, yang ditulis Asniati, Syahrun, La Ode Marhini dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo Kendari.Di bagian pertama menjelaskan tentang profil awal...
  • Mengenal sosok Sultan Mardan Ali. Sultan Buton yang dihukum Mati (Bagian I)
    Makam Sultan Mardan Ali 'Oputa Yi Gogoli'  (foto rabani Unair Zone)BUTONMAGZ--- cerita tentang kepemimpinan raja dan sultan di Buton masa lalu menjadi catatan tersendiri dalam sejarah masyarakat Buton kendati literasi tentang itu masih jarang ditemukan. Salah satu kisah yang menarik adalah...
  • Sejarah Kedaulatan Buton dalam Catatan Prof. Susanto Zuhdi
    foto bertahun 1938 dari nijkmusem.dd----8 April 1906, Residen Belanda untuk Sulawesi, Johan Brugman (1851–1916), memperoleh tanda tangan atas kontrak baru dengan Sultan Aidil Rakhim (bernama asli Muhamad Asyikin, bertakhta 1906–1911) dari keluarga Tapi-tapi setelah satu minggu berada di...
  • Perdana Menteri Negara Indonesia Timur Kelahiran Buton, Siapa Dia?
    Nadjamuddin Daeng MalewaBUTONMAGZ---Tak banyak yang mengenal nama tokoh ini di negeri Buton, namun di Makassar hingga politik ibu kota masa pergerakan kemerdekaan, nama ini dikenal sebagai sosok politis dengan banyak karakter. Namanya Nadjamuddin Daeng Malewa, lahir di Buton pada tahun 1907. Ia...

  • Inovasi di Desa Kulati - Wakatobi, Sulap Sampah Jadi Solar
    BUTONAMGZ---Kabupaten Wakatobi yang terkenal dengan keindahan surga bawah lautnya, ternyata memiliki sebuah desa yang berbeda dengan daerah lainnya di Indonesia, dimana dihuni oleh masyarakat yang sangat sadar akan pentingnya menjaga lingkungan hidup.Daerah ini bernama Desa Kulati yang mayoritas...
  • Repihan Tradisi dan Sejarah di Kepulauan Pandai Besi - Wakatobi
    BUTONMAGZ---Kepulauan Pandai Besi adalah julukan untuk empat pulau besar dan sejumlah pulau kecil lain di ujung tenggara Pulau Buton, Sulawesi Tenggara. Penamaan itu diberikan pada masa Hindia Belanda karena kepandaian masyarakatnya dalam pembuatan senjata tradisional berbentuk keris dan peralatan...
  • Tari Lariangi - Kaledupa; Tarian Penyambutan dengan Nuansa Magis
    Penari Lariangi. (Dokumen Foto La Yusrie)BUTONMAGZ---Kepulauan Buton tak hanya kaya dengan kesejarahan dan maritim, budaya seninya pun memukau. Salah satunya Tari Lariangi yang berasal dari Kaledupa Kabupaten Wakatobi – Sulawesi Tenggara saat ini.Melihat langsung tarian ini, magisnya sungguh terasa...
  • KaTa Kreatif 2022: Potensi 21 Kabupaten/Kota Kreatif Terpilih. Wakatobi terpilih!
    Wakatobi WaveBUTONMAGZ--Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, secara resmi membuka kick off KaTa Kreatif 2022 pada Januari lalu. Di dalam program ini terdapat 21 Kabupaten/Kota Kreatif Terpilih dari total 64 Kabupaten/Kota yang ikut serta.KaTa Kreatif...
  • Tiga Lintasan Baru ASDP di Wakatobi Segera Dibuka
    BUTONMAGZ---Sebanyak tiga lintasan baru Angkutan, Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Cabang Baubau di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, segera dibuka menyusul telah disiapkannya satu unit kapal untuk dioperasikan di daerah itu. Manager Usaha PT ASDP Cabang Baubau, Supriadi, di Baubau,...
  • La Ola, Tokoh Nasionalis dari Wakatobi (Buton) - Pembawa Berita Proklamasi Kemerdekaan Dari Jawa.
    BUTONMAGZ—Dari sederet nama besar dari Sulawesi Tenggara yang terlibat dalam proses penyebaran informasi Proklamasi Kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus 1945. Ada satu nama yang (seolah) tenggelam dalam sejarah.  Di adalah La Ola. Nama La Ola terekam dalam buku berjudul “Sejarah Berita...
  • Jatuh Bangun dan Tantangan bagi Nelayan Pembudidaya Rumput Laut di Wakatobi
    ilustrasi : petani rumput laut BUTONMAGZ---Gugusan Kepulauan Wakatobi di Sulawesi Tenggara terdiri dari 97 persen lautan dan hanya 3 persen daratan. Dari 142 pulau-pulau kecil, hanya 7 pulau yang berpenghuni manusia. Saat ini pariwisata bahari menjadi andalan pendapatan perkapita masyarakat di...
  • Kaombo, Menjaga Alam dengan Kearifan Lokal
    BUTONMAGZ--Terdapat sebuah kearifan lokal di masyarakat Kepulauan Buton pada umumnya. Di Pulau Binongko - Wakatobi misalnya, oleh masyarakat setempat kearifan ini digunakan untuk menjaga kelestarian alam. Mereka menyebutnya tradisi kaombo, yakni sebuah larangan mengeksploitasi sumber daya alam di...