Butonmagz, masih dalam proses perbaikan web, bila ada kendala pembacaan informasi mohon permakluman

Tampil-Manis Resmi Pimpin Baubau, AS.Tamrin Bernostagia

 

Akhirnya Dr. H.AS. Tamrin, MH dan La Ode Ahmad Monianse atau dikenal dengan akronim ‘Tampil Manis’ resmi memimpin Kota Baubau dalam masa bakti tahun 2018-2023 setelah dilantik Gubernur Sultra, H.Ali Mazi, SH di Auditorium Bahteramas Kantor Gubenur Sulawesi Tenggara di Kota kendari, tepat pukul 10.30 wita, Senin pagi 24 September 2018..

Dirilis Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Baubau, H.Idrus Taufiq Saidi, S.Kom., M.Si menyebutkan jika prosesi pelantikan berlangsung dalam suasana hikmad, namun di luar ruangan berlangsung riuh sebab jumlah undangan di batasi hanya 750 kursi sesuai daya tampung ruangan, sementara ribuan simpatisan hadir dari dua daerah yang kepala daerahnya dilantik, yakni Kota Baubau dan Kabupaten Konawe.

Pra pelantikan, simpatisan dan undangan mulai menyesaiki areal kantor gubernur sekitar pukul 08.00 wita, sementara AS.Tamrin dan La Ode Ahmad Monianse tiba di lokasi sekitar pukul 09.00 wita selanjutnya, bersama gubernur Ali Mazi dan pasangan Bupati Konawe terpilih, Kery Saiful Konggoasa – Gusli Topan Sabara bersama segenap Forkopimda se Sultra. Tampak hadir juga, Pj. Wali Kota Baubau, Dr. Ir. H. Hado Hasina, MT.

Di dalam ruangan prosesi baru dimulai sekitar pukul 10.10 wita, langsung dilakukan proses pelantikan dan pengambilan sumpah dua kepala daerah secara bersamaan dimulai secara berurutan Pasangan Kepala Daerah Kabupaten Konawe, Kery Saiful Konggoasa-Gusli Topan Sabara, dan pasangan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Baubau, Dr. H. AS. Tamrin, MH – La Ode Ahmad Monianse.

Tepat pukul 10.30 wita, khususnya pasangan Tampil Manis resmi mengucap sumpah jabatan dipandu langsung oleh Gubernur H. Ali Mazi, SH. Iringan tepuk riuh membahana dalam ruangan, sebagai petanda resminya pasangan ini memimpin Kota Baubau di masa jabatan 2018-2023.

Gubernur Ali Mazi dalam sambutannya, meminta kedua psangan kepala daerah ini menjalankan tugasnya berdasarkan visi-misinya yang disampaikan dalam masa kampanye, sekaligus menitip program Gerakan Akselerasi Pembangunan Daratan Lautan (Garbarata) untuk disukseskan, agar pembangunan dari pusat, provinsi dan kabupaten kota berjalan secara beriringan dan bersinergi.

Gubernur juga mengapresiasi proses demokrasi yang telah dilaksanakan di daerahnya, sekaligus mengucap selamat atas kepemimpinan kedua kepala daerah yang diharapkan melakukan perubahan dan percepatan pembangunan di segala bidang.
  
Usai pelantikan, saat Dr. AS. Tamrin, MH di beri kesempatan memberikan sambutan, ia mengucap terima kasih banyak kepada segenap masyarakat Kota Baubau tanpa terkecuali, dan mengajak untuk bersatu kembali  sehingga bersma-sama melaksanakan akselerasi pembangunan yang terangkum dalam visi besarnya, Kota Baubau yang maju, sejahtera dan berbudaya, dalam empat pokok pilar pembangunan.

Hal yang memebuat suasana menjadi terenyuh, ketika AS Tamrin mengungkap perjalanannya 15 tahun silam, ketika dirinya diangkat menjadi kepala BPN Sulawesi Tenggara. “Saat itu, Gubernur Ali Mazi juga yang melantik saya dan itu pekerjaan beliau pertama kali sejak menjadi gubernur. Alhamdulillah setelah 15 tahun itu, hari ini saya bersama Pak La Ode Ahmad Monianse dilantik juga oleh Gubernur H. Ali Mazi, dan baru kali pertama juga melantik bupati dan wali kota sejak menjadi Gubernur pada 5 November yang baru saja berlalu,” tandas AS Tamrin, disambut tepuk riuh hadirin.

Yang cukup membuat suasana menjadi riuh, justru ketika AS Tamrin menyampaikan pantun-pantunnya, yang memang menjadi penciri komunikasi publiknya, baik di acara-acara resmi maupun kegiatan non formal lainnya.

Usai prosesi pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Konawe dan Wali Kota dan Wakil wali Kota Baubau, dilanjutkan dengan pelantikan Ketua TP. PKK kedua daerah oleh Ketua TP. PKK Sultra, Ny. Agista Ariani, dimulai dengan pelantikan Ny. Nurlaela Kerry Saiful Konggoasa selanjutnya Ny. Hj. Sartinah Tamrin, S.Pd.

Acara baru selesai pukul 11.30 wita, namun suasana ruangan tetap gemuruh, sebab hadirin berebutan ingin berjabat tangan kepada kedua kepala daerah dan termasuk kepada Gubernur Sulawesi Tenggara.** (ref)

Posting Komentar

0 Komentar



  • Asal Usul Nama Sulawesi dan Sebutan Celebes
    Lukisan tentang kehidupan masyarakat Sulawesi Selatan pada abad ke-16. (Tropenmuseum, part of the National Museum of World Cultures)BUTONMAGZ--Sulawesi dan Celebes merupakan pulau terbesar kesebelas di dunia. Menurut data Sensus 2020, penduduknya mencapai kurang dari 20 juta jiwa, yang tersebar di...
  • Tragedi Sejarah Lebaran Kedua di Tahun 1830
    Diponegoro (mengenakan surban dan berkuda) bersama pasukannya tengah beristirahat di tepian Sungai Progo.BUTONMAGZ---Hari ini penanggalan islam menunjukkan 2 Syawal 143 Hijriah, dalam tradisi budaya Islam di Indonesia dikenal istilah 'Lebaran kedua',  situasi dimana semua orang saling...
  • Kilas sejarah singkat, Sultan Buton ke-4 : Sultan Dayyanu Ikhsanuddin
    Apollonius Schotte (ilustrasi-Wikipedia)BUTONMAGZ—Tulisan ini merupakan bagian dari jurnal Rismawidiawati – Peneliti pada Kantor Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Makassar, dengan judul  Sultan La Elangi (1578-1615) (The Archaeological Tomb of the Pioneers “Martabat Tujuh” in the Sultanate...
  • Peranan Politik Sultan Mardan Ali di Kesultanan Buton (Bagian 3)
    Pulau Sagori (kini wilayah Bombana) yang banyak menyimpan cerita zaman Kesultanan ButonBUTONMAGZ---Tulisan ini disadur dari Jurnal Ilmiah berjudul ‘Peranan Sultan Mardan Ali di Kesultanan Buton: 1647-1657M, yang ditulis Asniati, Syahrun, La Ode Marhini dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu...
  • Mengenal Pribadi Sultan Mardan Ali. Sultan Buton yang dihukum Mati (Bagian 2)
    Pulau Makasar di Kota BaubauBUTONMAGZ---Tulisan ini disadur dari Jurnal Ilmiah berjudul ‘Peranan Sultan Mardan Ali di Kesultanan Buton: 1647-1657M, yang ditulis Asniati, Syahrun, La Ode Marhini dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo Kendari.Di bagian pertama menjelaskan tentang profil awal...
  • Mengenal sosok Sultan Mardan Ali. Sultan Buton yang dihukum Mati (Bagian I)
    Makam Sultan Mardan Ali 'Oputa Yi Gogoli'  (foto rabani Unair Zone)BUTONMAGZ--- cerita tentang kepemimpinan raja dan sultan di Buton masa lalu menjadi catatan tersendiri dalam sejarah masyarakat Buton kendati literasi tentang itu masih jarang ditemukan. Salah satu kisah yang menarik adalah...
  • Sejarah Kedaulatan Buton dalam Catatan Prof. Susanto Zuhdi
    foto bertahun 1938 dari nijkmusem.dd----8 April 1906, Residen Belanda untuk Sulawesi, Johan Brugman (1851–1916), memperoleh tanda tangan atas kontrak baru dengan Sultan Aidil Rakhim (bernama asli Muhamad Asyikin, bertakhta 1906–1911) dari keluarga Tapi-tapi setelah satu minggu berada di...
  • Perdana Menteri Negara Indonesia Timur Kelahiran Buton, Siapa Dia?
    Nadjamuddin Daeng MalewaBUTONMAGZ---Tak banyak yang mengenal nama tokoh ini di negeri Buton, namun di Makassar hingga politik ibu kota masa pergerakan kemerdekaan, nama ini dikenal sebagai sosok politis dengan banyak karakter. Namanya Nadjamuddin Daeng Malewa, lahir di Buton pada tahun 1907. Ia...

  • Inovasi di Desa Kulati - Wakatobi, Sulap Sampah Jadi Solar
    BUTONAMGZ---Kabupaten Wakatobi yang terkenal dengan keindahan surga bawah lautnya, ternyata memiliki sebuah desa yang berbeda dengan daerah lainnya di Indonesia, dimana dihuni oleh masyarakat yang sangat sadar akan pentingnya menjaga lingkungan hidup.Daerah ini bernama Desa Kulati yang mayoritas...
  • Repihan Tradisi dan Sejarah di Kepulauan Pandai Besi - Wakatobi
    BUTONMAGZ---Kepulauan Pandai Besi adalah julukan untuk empat pulau besar dan sejumlah pulau kecil lain di ujung tenggara Pulau Buton, Sulawesi Tenggara. Penamaan itu diberikan pada masa Hindia Belanda karena kepandaian masyarakatnya dalam pembuatan senjata tradisional berbentuk keris dan peralatan...
  • Tari Lariangi - Kaledupa; Tarian Penyambutan dengan Nuansa Magis
    Penari Lariangi. (Dokumen Foto La Yusrie)BUTONMAGZ---Kepulauan Buton tak hanya kaya dengan kesejarahan dan maritim, budaya seninya pun memukau. Salah satunya Tari Lariangi yang berasal dari Kaledupa Kabupaten Wakatobi – Sulawesi Tenggara saat ini.Melihat langsung tarian ini, magisnya sungguh terasa...
  • KaTa Kreatif 2022: Potensi 21 Kabupaten/Kota Kreatif Terpilih. Wakatobi terpilih!
    Wakatobi WaveBUTONMAGZ--Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, secara resmi membuka kick off KaTa Kreatif 2022 pada Januari lalu. Di dalam program ini terdapat 21 Kabupaten/Kota Kreatif Terpilih dari total 64 Kabupaten/Kota yang ikut serta.KaTa Kreatif...
  • Tiga Lintasan Baru ASDP di Wakatobi Segera Dibuka
    BUTONMAGZ---Sebanyak tiga lintasan baru Angkutan, Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Cabang Baubau di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, segera dibuka menyusul telah disiapkannya satu unit kapal untuk dioperasikan di daerah itu. Manager Usaha PT ASDP Cabang Baubau, Supriadi, di Baubau,...
  • La Ola, Tokoh Nasionalis dari Wakatobi (Buton) - Pembawa Berita Proklamasi Kemerdekaan Dari Jawa.
    BUTONMAGZ—Dari sederet nama besar dari Sulawesi Tenggara yang terlibat dalam proses penyebaran informasi Proklamasi Kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus 1945. Ada satu nama yang (seolah) tenggelam dalam sejarah.  Di adalah La Ola. Nama La Ola terekam dalam buku berjudul “Sejarah Berita...
  • Jatuh Bangun dan Tantangan bagi Nelayan Pembudidaya Rumput Laut di Wakatobi
    ilustrasi : petani rumput laut BUTONMAGZ---Gugusan Kepulauan Wakatobi di Sulawesi Tenggara terdiri dari 97 persen lautan dan hanya 3 persen daratan. Dari 142 pulau-pulau kecil, hanya 7 pulau yang berpenghuni manusia. Saat ini pariwisata bahari menjadi andalan pendapatan perkapita masyarakat di...
  • Kaombo, Menjaga Alam dengan Kearifan Lokal
    BUTONMAGZ--Terdapat sebuah kearifan lokal di masyarakat Kepulauan Buton pada umumnya. Di Pulau Binongko - Wakatobi misalnya, oleh masyarakat setempat kearifan ini digunakan untuk menjaga kelestarian alam. Mereka menyebutnya tradisi kaombo, yakni sebuah larangan mengeksploitasi sumber daya alam di...