Butonmagz, masih dalam proses perbaikan web, bila ada kendala pembacaan informasi mohon permakluman

Nasib Balaba, Seni Pencak Khas Buton Sepeninggal ‘Haji Halaka”


BALABA masih melekat kuat diingatan orang Buton sebagai sebuah seni pencak khas lokal genius daerah ini. Seni beladiri ini merupakan akulturasi budaya masyarakat Melayu Nusantara  yang berbaur dengan ritual kebutonan.

“Kami di Buton menyebutnya Balaba. Ini pengejawantahan yang mengandung nilai filosofis kedirian dan humanisme orang Buton. Balaba itu pelengkap diri orang Buton, ia selalu bersemanyam dalam jiwa kami,” ujar Dr. La Ode Abdul Munafi, antropolog Universitas Dayanu Ikhsanuddin Baubau kepada ButonMagz Selasa sore ini (23/10).

Seni Pencak Balaba khususnya di negeri Wolio-Kota Baubau pernah mencapai keemasannya saat tokoh buton, yang juga mantan Wakil Wali Kota Baubau - H.LM. Halaka Manarfa masih hidup. Pria merakyat yang akrab disapa ‘Pak Haji’ itu begitu mencintai seni bela diri ini. sampai-sampai ia didapuk menjadi Ketua Pengcab IPSI Kota Baubau, dan bahkan IPSI Sulawesi Tenggara dengan gelar ‘Pendekar Balaba’. Namun “Pak Haji” wafat di Jakara pada hari Jumat 14 Agustus 2009 silam.

“Saat Pak Haji (Halaka) masih hidup hampir semua kelurahan di kota ini ada kelompok seni Balaba-nya, dan sepertinya sekarang Balaba ini nyaris tak lagi saya temukan. Pun jika ada biasanya dalam acara-acara tertentu sebagai seni pementasan belaka,” tandas Dr. La Ode Abdul Munafi.

Sebagai seorang pemerhati budaya, ia berharap KONI di semua daerah Kepulauan Buton bisa menghidupkan kembali seni Balaba ini. “Jangan sampai di even-even Pencak Silat (kita) tak lagi mampu berbicara, sementara era 1980-an sampai awal 2000-an, Buton selalu unggul,” imbuhnya.
Balaba dalam tafsir kesejarahan La Ode Munafi, adalah seni beladiri yang dipakai militer-militer Kesultanan Buton. Mulai terlembagakan sebagai seni beladiri kesultanan pada masa pemerintahan Sultan Buton ke 31- Sri Sultan Muhammad Salihi (1871-1886).
Di rentang waktu tahun 1870-an inilah kekuasaan Belanda di Nusantara begitu menguat. Belanda melahirkan Undang-undang Agraria, Agrarische Wet, menggalakkan privatisasi pertanian, dan mulai membatalkan berbagai praktik tanam paksa. UU ini dikeluarkan oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda sebagai tindak lanjut atas kemenangan partai Liberal di Belanda, sekaligus menggantikan politik Tanam Paksa (Cultuur Stelsel) dengan penanaman modal pengusaha Belanda. (di kutip dari buku : Sejarah Nusantara 1800-1942).

Pada pelaksanaannya Agrarische Wet mendukung berdirinya perkebunan-perkebunan besar Belanda di Hindia Belanda, sehingga dapat disebut sebagai upaya menarik modal swasta ke Hindia Belanda. Karenanya terkadi perlawanan di mana-mana. Semisal perlawanan rakyat Aceh tahun 1879 yang dipimpin Cik Di Tiro. Juga ada peristiwa perlawanan   Baba Hasan di Halmahera tahun 1877.

Tak terkecuali di Buton. Peristiwa-peristiwa perlawanan itu mengilhami petinggi Kesultanan Buton menghidupkan beladiri Balaba, dibalik harmonisnya hubungan dengan pemerintahan Hindia Belanda kala itu.
“Yang pasti Balaba adalah pelengkap kehidupan orang Buton, (mungkin) seperti badik bagi etnis Bugis-Makasar, ibarat pendamping hidup. Karena amat disayangkan jika Balaba ini lenyap begitu saja dalam kebudayaan Buton masa kini,” jelas La Ode Munafi.
Tak banyak informasi yang diperoleh tentang sejarah Balaba ini. namun di jagad maya cukup banyak beredar informasi tentang Balaba, ada yang menyebut dirinya sebagai pewaris tunggal seni bela diri Balaba, ada pula yang menulis jika sejumlah tarian di Wakatobi, seperti tari  Honari Mosega oleh tokoh masyarakat Ali Habiu menyebutnya sebagai perpaduan dari seni pencak silat Balaba dengan seni perang yang dikombinasikan gerakannya dalam satu kemasan seni tari disebut Honari Mosega.
almarhum . Drs. H.LM. Halaka Manarfa
Pada zamannya mulai terbentuknya seni tari Honari mosega tersebut  dipakai oleh Raja sebagai pasukan telik sandi atau saat ini dikenal sebagai pasukan intelijen/mata-mata  dipersembahkan kepada para tetamu yang berkunjung ke Keraton Liya.

Namun satu hal yang pasti, seni beladiri Balaba seolah berada di tepi zaman yang tak pasti. Tak ada lagi terdengar tetabuhan gendang pengiring Balaba di balik remang malam di rumah-rumah khas Buton. Tak ada lagi gerak kaki yang menyeret debu dan hentakan telapak tangan. Dan tak lagi terdengar riuh gemuruh kemenangan di pentas pencak negeri.** (ref)


  • Asal Usul Nama Sulawesi dan Sebutan Celebes
    Lukisan tentang kehidupan masyarakat Sulawesi Selatan pada abad ke-16. (Tropenmuseum, part of the National Museum of World Cultures)BUTONMAGZ--Sulawesi dan Celebes merupakan pulau terbesar kesebelas di dunia. Menurut data Sensus 2020, penduduknya mencapai kurang dari 20 juta jiwa, yang tersebar di...
  • Tragedi Sejarah Lebaran Kedua di Tahun 1830
    Diponegoro (mengenakan surban dan berkuda) bersama pasukannya tengah beristirahat di tepian Sungai Progo.BUTONMAGZ---Hari ini penanggalan islam menunjukkan 2 Syawal 143 Hijriah, dalam tradisi budaya Islam di Indonesia dikenal istilah 'Lebaran kedua',  situasi dimana semua orang saling...
  • Kilas sejarah singkat, Sultan Buton ke-4 : Sultan Dayyanu Ikhsanuddin
    Apollonius Schotte (ilustrasi-Wikipedia)BUTONMAGZ—Tulisan ini merupakan bagian dari jurnal Rismawidiawati – Peneliti pada Kantor Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Makassar, dengan judul  Sultan La Elangi (1578-1615) (The Archaeological Tomb of the Pioneers “Martabat Tujuh” in the Sultanate...
  • Peranan Politik Sultan Mardan Ali di Kesultanan Buton (Bagian 3)
    Pulau Sagori (kini wilayah Bombana) yang banyak menyimpan cerita zaman Kesultanan ButonBUTONMAGZ---Tulisan ini disadur dari Jurnal Ilmiah berjudul ‘Peranan Sultan Mardan Ali di Kesultanan Buton: 1647-1657M, yang ditulis Asniati, Syahrun, La Ode Marhini dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu...
  • Mengenal Pribadi Sultan Mardan Ali. Sultan Buton yang dihukum Mati (Bagian 2)
    Pulau Makasar di Kota BaubauBUTONMAGZ---Tulisan ini disadur dari Jurnal Ilmiah berjudul ‘Peranan Sultan Mardan Ali di Kesultanan Buton: 1647-1657M, yang ditulis Asniati, Syahrun, La Ode Marhini dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo Kendari.Di bagian pertama menjelaskan tentang profil awal...
  • Mengenal sosok Sultan Mardan Ali. Sultan Buton yang dihukum Mati (Bagian I)
    Makam Sultan Mardan Ali 'Oputa Yi Gogoli'  (foto rabani Unair Zone)BUTONMAGZ--- cerita tentang kepemimpinan raja dan sultan di Buton masa lalu menjadi catatan tersendiri dalam sejarah masyarakat Buton kendati literasi tentang itu masih jarang ditemukan. Salah satu kisah yang menarik adalah...
  • Sejarah Kedaulatan Buton dalam Catatan Prof. Susanto Zuhdi
    foto bertahun 1938 dari nijkmusem.dd----8 April 1906, Residen Belanda untuk Sulawesi, Johan Brugman (1851–1916), memperoleh tanda tangan atas kontrak baru dengan Sultan Aidil Rakhim (bernama asli Muhamad Asyikin, bertakhta 1906–1911) dari keluarga Tapi-tapi setelah satu minggu berada di...
  • Perdana Menteri Negara Indonesia Timur Kelahiran Buton, Siapa Dia?
    Nadjamuddin Daeng MalewaBUTONMAGZ---Tak banyak yang mengenal nama tokoh ini di negeri Buton, namun di Makassar hingga politik ibu kota masa pergerakan kemerdekaan, nama ini dikenal sebagai sosok politis dengan banyak karakter. Namanya Nadjamuddin Daeng Malewa, lahir di Buton pada tahun 1907. Ia...

  • Inovasi di Desa Kulati - Wakatobi, Sulap Sampah Jadi Solar
    BUTONAMGZ---Kabupaten Wakatobi yang terkenal dengan keindahan surga bawah lautnya, ternyata memiliki sebuah desa yang berbeda dengan daerah lainnya di Indonesia, dimana dihuni oleh masyarakat yang sangat sadar akan pentingnya menjaga lingkungan hidup.Daerah ini bernama Desa Kulati yang mayoritas...
  • Repihan Tradisi dan Sejarah di Kepulauan Pandai Besi - Wakatobi
    BUTONMAGZ---Kepulauan Pandai Besi adalah julukan untuk empat pulau besar dan sejumlah pulau kecil lain di ujung tenggara Pulau Buton, Sulawesi Tenggara. Penamaan itu diberikan pada masa Hindia Belanda karena kepandaian masyarakatnya dalam pembuatan senjata tradisional berbentuk keris dan peralatan...
  • Tari Lariangi - Kaledupa; Tarian Penyambutan dengan Nuansa Magis
    Penari Lariangi. (Dokumen Foto La Yusrie)BUTONMAGZ---Kepulauan Buton tak hanya kaya dengan kesejarahan dan maritim, budaya seninya pun memukau. Salah satunya Tari Lariangi yang berasal dari Kaledupa Kabupaten Wakatobi – Sulawesi Tenggara saat ini.Melihat langsung tarian ini, magisnya sungguh terasa...
  • KaTa Kreatif 2022: Potensi 21 Kabupaten/Kota Kreatif Terpilih. Wakatobi terpilih!
    Wakatobi WaveBUTONMAGZ--Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, secara resmi membuka kick off KaTa Kreatif 2022 pada Januari lalu. Di dalam program ini terdapat 21 Kabupaten/Kota Kreatif Terpilih dari total 64 Kabupaten/Kota yang ikut serta.KaTa Kreatif...
  • Tiga Lintasan Baru ASDP di Wakatobi Segera Dibuka
    BUTONMAGZ---Sebanyak tiga lintasan baru Angkutan, Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Cabang Baubau di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, segera dibuka menyusul telah disiapkannya satu unit kapal untuk dioperasikan di daerah itu. Manager Usaha PT ASDP Cabang Baubau, Supriadi, di Baubau,...
  • La Ola, Tokoh Nasionalis dari Wakatobi (Buton) - Pembawa Berita Proklamasi Kemerdekaan Dari Jawa.
    BUTONMAGZ—Dari sederet nama besar dari Sulawesi Tenggara yang terlibat dalam proses penyebaran informasi Proklamasi Kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus 1945. Ada satu nama yang (seolah) tenggelam dalam sejarah.  Di adalah La Ola. Nama La Ola terekam dalam buku berjudul “Sejarah Berita...
  • Jatuh Bangun dan Tantangan bagi Nelayan Pembudidaya Rumput Laut di Wakatobi
    ilustrasi : petani rumput laut BUTONMAGZ---Gugusan Kepulauan Wakatobi di Sulawesi Tenggara terdiri dari 97 persen lautan dan hanya 3 persen daratan. Dari 142 pulau-pulau kecil, hanya 7 pulau yang berpenghuni manusia. Saat ini pariwisata bahari menjadi andalan pendapatan perkapita masyarakat di...
  • Kaombo, Menjaga Alam dengan Kearifan Lokal
    BUTONMAGZ--Terdapat sebuah kearifan lokal di masyarakat Kepulauan Buton pada umumnya. Di Pulau Binongko - Wakatobi misalnya, oleh masyarakat setempat kearifan ini digunakan untuk menjaga kelestarian alam. Mereka menyebutnya tradisi kaombo, yakni sebuah larangan mengeksploitasi sumber daya alam di...